Perbedaan antara alat pengukur suhu kontak dan non-kontak

Suhu merupakan salah satu faktor penting yang perlu diukur dalam banyak aplikasi, baik di industri maupun di kehidupan sehari-hari. Untuk mengukur suhu, terdapat berbagai macam alat pengukur yang tersedia, salah satunya adalah alat pengukur suhu kontak dan non-kontak. Dalam artikel ini, akan dibahas perbedaan antara kedua jenis alat pengukur suhu tersebut, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis. Dengan pemahaman yang baik tentang perbedaan ini, diharapkan pembaca dapat memilih alat pengukur suhu yang tepat untuk kebutuhan mereka.

Pengertian Suhu dan Alat Pengukur Suhu

Suhu adalah ukuran dari tingkat panas atau dinginnya sebuah benda atau zat. Suhu diukur dalam derajat Celsius (°C) atau Fahrenheit (°F) dan dinyatakan dengan menggunakan termometer. Suhu dapat mempengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia suatu benda, seperti volume, viskositas, dan laju reaksi kimia.

Sedangkan alat pengukur suhu adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur suhu atau perubahan suhu pada suatu benda atau lingkungan tertentu. Alat pengukur suhu dapat berupa alat yang kontak atau non-kontak, analog atau digital, dan dapat dioperasikan secara manual atau otomatis. Pengukuran suhu sangat penting dalam berbagai aplikasi, seperti industri, laboratorium, kesehatan, dan lingkungan, dan alat pengukur suhu memiliki peran yang penting dalam memastikan keamanan dan efisiensi operasi dalam berbagai bidang.

Alat Pengukur Suhu Kontak

Alat pengukur suhu kontak adalah jenis alat pengukur suhu yang diletakkan langsung pada benda yang akan diukur suhunya. Alat ini menggunakan sensor yang bersentuhan langsung dengan benda yang diukur suhunya. Sensor tersebut dapat berupa termokopel atau termistor yang mampu mengubah perubahan suhu menjadi sinyal listrik.

Prinsip kerja alat pengukur suhu kontak adalah dengan menempatkan sensor langsung pada permukaan benda yang akan diukur suhunya. Sensor akan menyerap panas dari benda tersebut dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal tersebut kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk suhu pada layar alat pengukur.

Kelebihan dari alat pengukur suhu kontak adalah akurasinya yang lebih tinggi dibandingkan dengan alat pengukur suhu non-kontak. Selain itu, alat ini juga lebih cepat dalam memberikan hasil pengukuran. Namun, kelemahannya adalah penggunaan sensor yang bersentuhan langsung dengan benda dapat merusak permukaan benda yang diukur suhunya, serta memerlukan waktu pendinginan setelah pengukuran yang cukup lama. Selain itu, alat ini juga lebih sulit untuk digunakan pada benda yang bergerak atau sulit dijangkau.

Alat Pengukur Suhu Non-Kontak

Alat pengukur suhu non-kontak atau sering disebut juga dengan thermometer inframerah adalah alat pengukur suhu yang dapat digunakan tanpa perlu bersentuhan dengan objek yang akan diukur suhunya. Prinsip kerja alat pengukur suhu non-kontak ini adalah dengan mengukur radiasi inframerah yang dipancarkan oleh objek tersebut.

Sama seperti alat pengukur suhu kontak, alat pengukur suhu non-kontak juga bekerja berdasarkan prinsip termometer, yakni bahwa suhu dapat diukur melalui perubahan volume atau panjang benda pengukur. Namun, alat pengukur suhu non-kontak ini tidak perlu bersentuhan langsung dengan objek yang akan diukur suhunya, melainkan hanya perlu mengukur radiasi inframerah yang dipancarkan oleh objek tersebut.

Kelebihan dari alat pengukur suhu non-kontak adalah kemampuannya untuk mengukur suhu pada objek yang sulit dijangkau dan tidak dapat diukur dengan alat pengukur suhu kontak. Selain itu, alat ini juga dapat mengukur suhu dalam jarak yang jauh tanpa perlu bersentuhan langsung dengan objek tersebut, sehingga lebih aman dan mudah digunakan.

Namun, kelemahan dari alat pengukur suhu non-kontak adalah ketidakakuratan hasil pengukuran yang bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar seperti adanya gangguan radiasi inframerah dari objek lain. Selain itu, harga dari alat ini juga lebih mahal dibandingkan dengan alat pengukur suhu kontak.

Perbedaan Antara Alat Pengukur Suhu Kontak dan Non-Kontak

Perbedaan antara alat pengukur suhu kontak dan non-kontak dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Prinsip kerja: Alat pengukur suhu kontak menggunakan sensor yang harus bersentuhan langsung dengan objek yang diukur untuk mengukur suhu. Sedangkan, alat pengukur suhu non-kontak menggunakan sinar inframerah untuk membaca radiasi panas yang dipancarkan oleh objek tanpa harus bersentuhan langsung.
  2. Jarak pengukuran: Alat pengukur suhu kontak harus bersentuhan langsung dengan objek yang diukur, sehingga jarak pengukuran terbatas. Sedangkan, alat pengukur suhu non-kontak dapat mengukur suhu dari jarak yang jauh, sehingga cocok untuk digunakan pada objek yang sulit dijangkau atau berbahaya.
  3. Keakuratan pengukuran: Alat pengukur suhu kontak cenderung memberikan hasil yang lebih akurat karena sensor terletak langsung pada objek yang diukur. Sedangkan, alat pengukur suhu non-kontak lebih rentan terhadap kesalahan pengukuran karena pengaruh lingkungan seperti sinar matahari atau pengaruh lainnya.
  4. Kepraktisan dan kenyamanan penggunaan: Alat pengukur suhu non-kontak lebih mudah digunakan karena tidak perlu bersentuhan langsung dengan objek dan dapat digunakan dengan aman dari jarak yang aman. Sedangkan, alat pengukur suhu kontak memerlukan kontak langsung dengan objek yang diukur dan dapat menjadi sulit untuk digunakan pada objek yang sulit dijangkau atau berbahaya.

Dalam memilih alat pengukur suhu, perlu dipertimbangkan faktor-faktor di atas sesuai dengan kebutuhan dan jenis objek yang akan diukur suhunya.

Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Alat Pengukur Suhu

Dalam memilih alat pengukur suhu, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Beberapa faktor tersebut antara lain:

  1. Rentang pengukuran: Faktor ini berkaitan dengan rentang suhu yang dapat diukur oleh alat pengukur suhu. Pilihlah alat pengukur suhu yang rentang pengukurannya sesuai dengan kebutuhan.
  2. Akurasi: Akurasi merupakan tingkat ketepatan hasil pengukuran yang dilakukan oleh alat. Pilihlah alat pengukur suhu yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi agar hasil pengukuran lebih akurat.
  3. Jenis bahan yang diukur: Beberapa alat pengukur suhu mungkin lebih cocok untuk mengukur suhu pada bahan tertentu, seperti bahan padat, cair, atau gas. Pastikan alat pengukur suhu yang dipilih sesuai untuk jenis bahan yang akan diukur.
  4. Kepraktisan: Faktor ini berkaitan dengan kenyamanan dan kemudahan penggunaan alat pengukur suhu. Pilihlah alat pengukur suhu yang mudah digunakan dan memiliki fitur yang memudahkan dalam penggunaannya.
  5. Harga: Harga merupakan faktor penting dalam memilih alat pengukur suhu. Pilihlah alat pengukur suhu yang sesuai dengan anggaran yang dimiliki, namun tetap memperhatikan faktor-faktor lainnya seperti akurasi dan kepraktisan.

Dalam memilih alat pengukur suhu, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan seperti akurasi, kisaran pengukuran, prinsip kerja, dan juga kenyamanan penggunaan. Namun, yang tidak kalah penting adalah menjaga keakuratan alat pengukur suhu tersebut melalui kalibrasi secara berkala. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih jasa kalibrasi yang terpercaya dan terakreditasi untuk memastikan bahwa alat pengukur suhu Anda selalu dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang perbedaan antara alat pengukur suhu kontak dan non-kontak serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih alat pengukur suhu yang tepat.