Penjelasan Haji Wada Artinya dan Hukum Sekaligus Prinsipnya

Haji merupakan rukun islam yang terbilang bisa dilakukan jika umat muslim mampu menjalankannya. Membahas tentang haji tentunya pernah menemui yang namanya haji wada. Haji wada artinya haji perpisahan.

Kegiatan haji terakhir tersebut dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW sekitar tahun 10 hijriah. Haji wada merupakan haji perpisahan yang sudah terjadi di tahun 10 H. Tepatnya bulan Dzulqa’dah yaitu bulan yang ke 11 dalam kalender islam. Rasulullah pun memberikan pengumuman pada pendudukan Madinah.

Dimana beliau nanti akan memimpin ibadah haji. Berita ini pada akhirnya menyebar luas begitu cepat sekali menuju seluruh penjuru Jazirah Arabia. Ketika Rasulullah berangkat menuju Makkah yakni 25 Dzulqa’dah maka sekitar 100.000 sahabatnya bakalan mengikuti beliau.

Haji yang terjadi di tahun 10 H menjadi ibadah haji pertama serta terakhir bagi Rasulullah SAW. Dimana haji tersebut lebih dikenal sebagai haji balagh atau haji penyampaian dakwah Allah.

Disebut haji balagh dikarenakan Rasulullah mampu menyampaikan syariat haji secara sempurna pada kaum muslimin. Disebut haji islam dikarenakan memang haji pertama serta terakhir menurut tuntunan islam. Dikenal haji tamam dikarenakan di hari Arafah ketika wuquf, turun Q.S Al Maidah ayat 3 yang mampu menjadi penegas jika islam sudah sempurna sebagai agama.

Di dalam artikel ini  bukan hanya penjelasan terkait haji wada artinya. Namun masih banyak sekali penjelasan lain yang mnearik diperhatikan. Baik tentang hukumnya atau lainnya.

Pengertian dari haji wada

Seperti yang telah dijelaskan tadi jika haji wada artinya haji perpisahan atau haji terakhir untuk Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam. Haji tersebut biasanya dilaksanakan pada Dhulhijjah 10 Hijriah.

Seringkali haji wada menjadi tanda wafatnya Nabi Muhammad SAW yang mana sudah ditunjukkan dengan beragam tanda tertentu seperti halnya takhluknya kota Makkah. Ada sejumlah tokoh Bani Tsaqif kini mulai memeluk islam.

Setelah menjalankan sholat zuhur, Rasulullah SAW berangkat dari Madinah yang diikuti sekitar 114.000 jamaah. Perjalanan yang dilakukan menuju tanah suci Makkah ditempuh selama kurang lebih 8 hari. Setelah sampai di sana, beliau pun akhirnya melakukan ibadah tawaf kemudian diikuti sa’i di antara Shafa serta Marwa.

Setelah 8 Dzulhijah maka Nabi Muhammad SAW berangkat menuju Mina serta bermalam di sana kemudian melanjutkan perjalanannya kembali hingga Arafah.

Di sanalah nanti Nabi Muhammad SAW akan menyampaikan pidato. Setelah berpidato maka Nabi Muhammad SAWA mencukur rambut mereka kemudian pergi menuju Makkah agar mampu menjalankan tawaf ifadah serta sholat zuhur. Di sini beliau nanti akan meminum air zamzam kemudian kembali ke Mina serta bermalam juga di sana.

Tepatnya tanggal 11 Dhulhijah, Nabi Muhammad SAW melemparkan jamrah di jamarat serta kembali lagi menyampaikan pidato mereka. Ketika dari Mina, beliau pun pergi menuju Makkah agar mampu menjalankan tawaf wada kemudian melanjutkannya kembali menuju Madinah. Di situlah proses haji pertama serta terakhir untuk Nabi Muhammad SAW.

Ketika melalui beberapa hari tasyrik, Nabi Muhammad menekankan sekitar 4 point terpenting saat berkhutbah yakni:

  • Tuhan hanyalah satu yakni Allah SWT.
  • Sesama muslim memang diharamkan mengambil harta, saling membunuh bahkan menjalankan riba.
  • Asal kejadian manusia itu hanyalah satu yakni Adam.
  • Bangsa Arab tidak mempunyai kelebihan atas bangsa lainnya. Dimana hal yang membedakan hanyalah takwanya pada Allah SWT.

Seperti yang telah dikutip pada buku Saat-Saat terakhir Rasullah oleh Helmi Hidayat ini bahwasanya pada akhir haji wada. Nabi Muhammad SAW berusaha meninggalkan Makkah dan menuju ke Madinah.

Penjelasan tentang hukum haji wada

Ketika anda sudah mengetahui haji wada artinya haji terakhir bagi Nabi Muhammad SAW. Maka selanjutnya terkait hukumnya sendiri juga harus diperhatikan. Terkait hadist yang mampu memberikan penjelasan mengenai hukum haji serta wasiatnya bersumber hanya dari Habir kemudian diriwayatkan oleh muslim.

Mengenai haji wada, An Nawawi pun mengatakan jika hadist tersebut memang terbilang penting bahkan mampu memuat beragam ajaran sekaligus prinsip dasar islam. Hadist yang sudah diriwayatkan muslim sendirian dikarenakan Al Bukhari tidak meriwayatkan pada kitab Shahihnya.

Bukan hanya muslim saja namun ada satu perawi lainnya yang juga meriwayatkan hadist itu yakni Abu Daud. Hanya saja hadist yang sudah diriwayatkan ternyata sama persis layaknya yang sudah diriwayatkan Muslim.

Selanjutnya ada pula Qadli Iyadh yang mengatakan,” Banyak orang berkata jika riwyat tersebut memang sarat dengan hukum fikih. Bahkan Abu Bakar ibn Mundzir menuliskan salah satu bab yang terbilang cukup panjang agar mampu menjelaskan sekitar 150 hukum dan nantinya akan disarikan dari peristiwa haji wada.

Sedangkan mengenai rukun haji yang dikerjakan di Ka’bah tentu saja disebut tawaf. Jadi umat muslim pun akan diminta mengakhiri kegiatan haji hanya dengan bertawaf untuk yang terakhir kalinya. Sebelum akhirnya nanti kembali di kediaman masing-masing jadi tawaf ini disebut juga tawaf wada.

Dengan mempunyai nama serupa, arti haji wada serta tawaf wada secara harfiah pun memang hampir sama. Haji wada merupakan haji perpisahan. Sedangkan tawaf wada yaitu tawaf perpisahan.

Dikarenakan haji wada adalah haji perpisahan dengan Nabi Muhammad SAW maka tawaf wada yang dijalankan jamaah haji setelah menjalankan rukun haji menjadi tanda perpisahan dengan rumah Allah SWT.

Lantas bagaimanakah sebetulnya tentang hukum tawaf wada? Menurut sebuah pendapat dari para ulama yang sudah melakukan tawaf wada dimana hukumnya memang wajib untuk para jamaah haji.

Sedangkan untuk jamaah umroh terkait hukumnya memang sunnah. Jika belum menjalankannya maka tidak diperkenankan tinggalkan Mekkah. Jika tidak mampu melakukannya maka wajib sekali membayarkan denda yakni seekor kambing. Terkecuali bagi mereka jamaah wanita yang sedang menstruasi maka mereka diperbolehkan tidak menjalankan tawaf wada.

Prinsip dasar untuk haji wada

Bukan hanya tentang haji wada artinya yang perlu dipahami. Namun anda pun harus paham tentang prinsip dasar haji wada. Adapun beberapa prinsip ajaran islam yang telah ditegaskan sekaligus diwasiatkan oleh Rasulullah SAW pada umatnya terbilang banyak sekali.

Jika memang banyak yang merasa penasaran akan hal ini. Ada baiknya menyimak ulasan berikut ini:

  • Pengumuman mengenai hak-hak asasi bagi seorang muslim. Jika darah, jiwa, harta, kerhormatan dari seorang muslim adalah suci.
  • Pemberitahuan mengenai diharamkannya riba, kezaliman bahkan semua tradisi jahiliah yang terbilang membahayakan.
  • Pengumuman terkait hak-hak asasi bagi kaum perempuan serta perintah untuk mengakui keberadaan perempuan tersebut dengan baik. Di samping itu ada pula penjelasan mengenai hak asasi manusia yang mana perlu dipenuhi istrinya.
  • Pemberitahuan terkait diharamkan mewasiatkan harta pusaka pada ahli warisnya. Hal tersebut sudah dihadirkan pada beberapa hukum harta pusaka seperti yang sudah tertera dalam Al-Qur’an.
  • Pemberitahuan mengenai diharamkannya adopsi anak angkat serta memperlakukan layaknya anak sendiri atau menisbatkan nama anak pada pengasuhnya. Hal tersebut seakan menjadi isyarat diharamkan penisbatan nama seorang anak pada seseorang yang ternyata memang bukan ayah kandung mereka sendiri.
  • Penentuan jika nasab dari anak hasil zina biasanya perlu mengikuti orang yang ada di atas kasur kelahiran mereka. Adapun mereka yang menjadi pezina seharusnya dihukum rajam bahkan mereka juga tidak berhak mengakui sebagai anaknya.
  • Pemberitahuan pada seluruh umat islam bahwasanya seorang muslim merupakan orang yang mampu menjaga lisannya dengan tangan dari perbuatan yang terbilang tidak menyenangkan muslim yang lain. Seorang mukmin merupakan orang yang mampu memegang amanat mereka dalam menjaga jiwa serta harta para muslimin.

Orang berhijrah tentunya orang yang selalu berusaha menjauhkan diri mereka dari beragam dosa dan kesalahan. Sedangkan terkait mujahidin yakni orang yang mampu membimbing jiwa mereka hanya dengan berusaha sekuat tenaga tetap taat pada Allah.

  • Peringatan untuk semua umat islam agar tidak berbohong bahkan menuduh Rasulullah yang mana sudah berbuat dusta. Untuk itu barangsiapa yang sudah mendustakan aku, niscaya ia bakalan di tempatkan di neraka.
  • Wasiat untuk seluruh umat islam supaya tetap berpegang teguh pada Algur’an serta sunahnya. Jika anda meninggalkan sesuatu hal dan anda mampu berpegang teguh kepadanya niscaya anda tidak akan tersesat.
  • Adanya sebuah pesan jika semua muslim itu adalah saudara. Hal ini dikarenakan Rasulullah mengajarkan pada setiap muslim agar mereka nantinya tidak mengambil harta dari muslim yang lain terkecuali menggunakan cara yang tepat.
  • Hadirnya perintah untuk umat islam agar tetap tunduk bahkan patuh pada pemimpinnya, ras, warna kulit serta kedudukan sosial mereka. Pastinya selama pemimpin berjalan di koridor yang sudah ditetapkan ajaran Allah.
  • Anjuran untuk berlomba-lomba hanya dalam hal ketakwaan bukan lagi kemaksiatan.
  • Pesan supaya kita berlemah-lembut pada mereka orang lemah.
  • Pesan jika tersedia tiga hal yang mampu menjauhkan hati manusia dari sifat dengkir dan dendam yakni ikhlas saat beramal, terus merapatkan diri hanya pada barisan kaum muslimin, ikuti nasihat para pemimpin.

Haji wada yang artinya haji terakhir yang sudah dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya hanya mengetahui tentang pengertiannya saja namun juga prinsip sekaligus hukumnya. Selain itu kita juga bisa dengan mudah temukan daftar haji khusus yang terbaik.

Ketahui apa saja hikmah haji wada

Rasulullah berkeinginan mengajarkan pada umatnya terkait taat cara menjalankan haji seperti yang sudah diajarkan islam setelah diharamkan beberapa unsur jahiliah seperti halnya:

  • Bersiul-siul, telanjang ketika melaksanakan tawaf setelah dibersihkannya seluruh berhala pada Ka’bah.
  • Berdesak-desakan.

Tentunya ada beragam hal yang sudah dilaksanakan oleh Rasulullah ketika menjalankan haji wada yakni:

  1. Rasulullah berkeinginan ketemu dengan semua muslimin yang datang pada beliau dari berbagai penjuru dunia.
  2. Menyampaikan pada mereka terkait ajaran serta prinsip islam menggunakan kalimat padat dan singkat.
  3. Mengajarkan pada kaum muslimin agar mampu menyampaikan semua hal yang sudah beliau sampaikan pada siapa saja yang terbilang belum pernah mendengarnya. Dimana pun mereka berada bahkan sampai datangnya hari kiamat nanti.

Tujuan dari Rasulullah menjalankan ibadah haji tak lain hanya untuk berikan contoh paling praktis pada semua umat manusia terkait tata cara menjalankan rukum islam kelima. Inilah mengapa khotbahnya pada haji wada banyak sekali memberikan penjelasan mengenai hukum islam serta beberapa prinsip sekaligus ajaran dasar islam.

Itulah tadi sedikit ulasan menarik terkait pengertian haji wada, prinsip bahkan hukumnya yang bisa anda pahami. Semoga saja dengan hadirnya penjelasan di atas mampu memperluas pengetahuan banyak orang tentang haji wada.